Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatan kasus penyakit mirip flu, dengan Kementerian Kesehatan memperingatkan bahwa Influenza A tipe H3N2 mulai mendominasi di berbagai wilayah Asia Tenggara.
Meskipun sebagian besar kasus tergolong ringan, situasi ini memerlukan kewaspadaan — terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
(health.detik.com)
Influenza A adalah jenis virus flu yang menyebabkan wabah musiman pada manusia. Dari berbagai subtipenya, H3N2 menjadi perhatian di Asia Tenggara karena penularannya yang tinggi dan potensi menyebabkan gejala lebih berat.
Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk kering, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala. Banyak orang sering mengira flu ini sebagai pilek biasa atau bahkan COVID-19, sehingga deteksi dini sangat penting.
(thejakartapost.com)
Beberapa faktor yang memicu peningkatan penyebaran Influenza A di Indonesia antara lain:
Peralihan musim menuju musim hujan yang mendukung berkembangnya virus flu.
Mobilitas tinggi dan menurunnya perilaku pencegahan setelah pandemi.
Daya tahan tubuh menurun dan beredarnya subtipe dominan (H3N2) yang mampu menghindari kekebalan alami sebagian orang.
(mediaindonesia.com)
Gejala umum:
Demam tinggi mendadak
Batuk kering terus-menerus
Nyeri otot atau badan
Sakit kepala, kelelahan
Kadang disertai sakit tenggorokan atau hidung tersumbat
Segera periksa ke dokter bila mengalami:
Sesak napas atau nyeri dada
Demam tinggi lebih dari 3 hari
Batuk parah, terutama pada anak atau lansia
Kondisi penyakit kronis yang memburuk
Walau sebagian besar pasien sembuh dalam 5–7 hari, komplikasi seperti pneumonia bisa muncul bila terlambat ditangani.
(emedia.dpr.go.id)
Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Dapatkan vaksin flu tahunan, bila tersedia.
Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air.
Gunakan masker di tempat ramai atau jika sedang sakit.
Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.
Pastikan ventilasi ruangan baik dan hindari keramaian tertutup.
Jaga pola hidup sehat: tidur cukup, makan bergizi, dan kelola stres.
Bila sakit, istirahat di rumah agar tidak menularkan ke orang lain.
Beberapa wilayah di Indonesia melaporkan peningkatan signifikan kasus Influenza Like Illness (ILI):
Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mencatat jumlah tertinggi di tahun 2025.
Pada Oktober 2025, tercatat sekitar 35.000 kasus ILI dan 400.000 kasus ISPA.
Di wilayah Sumatera Utara (Medan), terjadi kenaikan 15 % kasus infeksi saluran napas atas dibanding tahun sebelumnya.
(kesehatan.kontan.co.id)
Data ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan daerah dan penguatan upaya pencegahan.
Bagi kelompok berisiko tinggi — anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, penderita imun lemah, atau penyakit kronis — kewaspadaan ekstra sangat penting.
Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi dan pengobatan dini. Pastikan imunisasi anak lengkap dan hindari kontak dengan orang yang sedang flu.
Jika ada anggota keluarga yang sakit, lakukan isolasi mandiri dan pantau gejalanya.
Peningkatan kasus Influenza A di Indonesia menjadi pengingat bahwa “flu musiman” tidak boleh diremehkan.
Kesadaran, tindakan pencegahan yang tepat, dan tanggung jawab sosial sangat berpengaruh dalam menekan penyebaran penyakit ini.
Pada akhirnya, hidup bukan tentang apa yang kita katakan, tapi tentang bagaimana orang lain memahami tindakan kita — termasuk dalam menjaga kesehatan bersama.
Segera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala berat atau mencurigakan.
Untuk informasi terpercaya mengenai vaksinasi flu, pengobatan dini, atau rujukan rumah sakit di Indonesia, Malaysia, dan India, kunjungi
👉 www.livinwell-care.com // 0817 289 911
Mitra Anda dalam layanan navigasi kesehatan.
© 2023-2025 Livinwell Medical Tourism & Consultancy. All rights reserved. Designed & Developed by SK Info Techies